Tampilkan postingan dengan label Mario Gembala. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mario Gembala. Tampilkan semua postingan

10 Juni 2013

RC-023. Kemelut Di Cipatujah

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 023: Kemelut Di Cipatujah
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

Sugema dengan mengumbar tertawanya berkakakan. Kepala Sambu Ruci terkulai menunduk, seperti enggan menatap wajah manusia yang telah menawannya itu. Akan tetapi Sugema telah menjambak rambutnya untuk membuat kepala pemuda itu menengadah.

"Heh! tatap mukaku, bocah...! Tataplah agar kau dapat melihat jelas siapa orangnya yang telah menaklukkan kecoa tengik macam kau! Dan... hahaha... coba kau lihat siapa yang terbaring di pembaringan itu?" Ujar Ki Sugema seraya " menyeret" wajah orang untuk melihat ke pembaringan. Seketika sepasang mata Sambu Ruci terbelalak lebar, karena di atas pembaringan tergeletak sesosok tubuh

"Sst..... Seruling..... Gading!?' tersendat suara Sambu Ruci yang memandang dengan terperangah. Akan tetapi suara itu tersendat dikerongkongan.
____________________________________
Link Download (PDF) - 351 KB

27 April 2013

RC-022. Tujuh Makhluk Kerdil Penghisap Darah

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 022: Tujuh Makhluk Kerdil Penghisap Darah
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

Akan tetapi setelah ditunggunya sekian lama si Tutul tak menampakkan diri.
"Ah, kemanakah dia...?" menyentak hati Roro. "Tutul...! dimanakah kau..?" ulangnya memanggil seraya memutar tubuh dan menatap ke sekelilingnya. Namun tak dijumpai apa-apa. Semuanya tetap seperti tadi, tak berubah. Sunyi, lengang dan tak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri.

Tercenung seketika Roro Centil, dan termangu-mangu memikirkan kemisteriusan makhluk itu. Sejak beberapa tahun makhluk itu selalu setia mengikutinya, mengapa kini tahu-tahu menghilang sirna tak munculkan diri? berpikir Roro dalam hati.
______________________________________
Link Download (PDF) - 353 KB

12 Maret 2013

RC-021. Manusia Serigala Hantu

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 021: Manusia Serigala Hantu
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

BENARLAH SEPERTI YANG ditakutkan Adipati Wiralaga. Surat yang dikhawatirkan jatuh ke tangan orang Kerajaan justru telah berada di tangan Mahapatih Raksa Mandala. Segera saja Pembesar Kerajaan itu mengutus Senapati Pamuji untuk menjalankan tugas membekukan pemberontakan sebelum terlambat.

Sementara itu gedung Kadipaten segera disita oleh Kerajaan, dan dalam pengawasan serta penjagaan ketat. Adipati Wiralaga dicari untuk di tangkap. Sementara Senapati Pamuji dengan dua ratus lasykar Kerajaan berangkat ke pesisir laut kidul untuk menangkap sekutu Wiralaga dan menggagalkan pendropan kapal-kapal asing yang bakal menyerbu wilayah kekuasaan Kerajaan. Tentu saja telah menghubungi pula beberapa tokoh Pendekar dari kalangan menyambut tugas itu dengan semangat baja.
_____________________________________
Link Download (PDF) - 380 KB

21 Januari 2013

RC-020. Kemelut Di Negara Siluman

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 020: Kemelut Di Negara Siluman
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

Ketika Roro sadarkan diri betapa terkejutnya, karena dia berada di dalam sebuah relung goa, dimana disekelilingnya berjajar berpuluh-puluh buaya putih. Ada yang tengah ngangakan mulutnya lebar-lebar, ada pula yang beringsut-ingsut berdesakan dengan kawannya. Roro sendiri terkapar di atas sebuah batu dalam keadaan tanpa busana. Terperanjat Roro Centil, dan kagetnya bukan alang kepalang.

Kemanakah lenyapnya pakaiannya yang telah cabik-cabik itu? Dan kemana pula senjata Rantai Genitnya...? Roro benar-benar tak habis pikir. Segera dia teringat akan peristiwa yang terjadi pada dirinya, yang diingatnya adalah dia berada di atas tebing setelah menghantam si Jerangkong Mata Satu dengan pukulannya hingga manusia muka seram bertaring itu terlempar, dan tercebur ke dalam sungai.
____________________________________
Link Download (PDF) - 374 KB

24 Desember 2012

RC-018. Penunggang Kuda Setan

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 018: Penunggang Kuda Setan
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Dia, dia si Wibisana, kacung dungu itu?" Desis Kala Butho, yang segera saling pandang pada kawannya. "Benar! Akulah Wibisana! Kacung dungu Ki Kutut Praja Setha! Kedatanganku adalah untuk mewakilkan beliau mengirim nyawa kalian ke Neraka!" Membentak si Penunggang Kuda Setan. Seraya berkata, si Penunggang Kuda Setan telah lepaskan topengnya, Sengaja dilakukan agar membuat mereka terkejut.

Tampak keduanya segera belalakkan mata memandang wajah si laki-laki penunggang kuda. Yaitu wajah seorang pemuda yang menampak seperti wajah orang dungu. Seketika jantung mereka menyentak kaget Karena mengetahui Wibisana telah tewas ditangannya
____________________________________
Link Download (PDF) - 368 KB

25 November 2012

RC-017. Pedang Asmara Gila

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 017: Pedang Asmara Gila
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

TERNYATA Higei Tanaka adalah orang yang mendapat perlakuan buruk dari Kaisar Kotsyi Nagoya. Pedang Pusaka itu adalah milik Kaisar Lama yang telah lenyap. Merupakan sebuah Pedang Pusaka Kerajaan Merak Hijau. Menurut kepercayaan turun temurun dari keluarga Kaisar.

Pedang Pusaka itu mempunyai "tuah" yang hebat dengan kemajuan serta keabadian suatu Kerajaan. Benda itu tak boleh hilang. Ketika Kaisar lama mengundurkan diri, benda Pusaka itu masih berada di tempatnya. Dan merupakan sebuah barang keramat yang tak pernah ada yang berani mengganggunya. Akan tetapi belakangan baru diketahui setelah beberapa peristiwa terjadi di Istana Kerajaan Merak Hijau.
____________________________________
Link Download (PDF) - 389 KB

24 Oktober 2012

RC-016. Tiga Siluman Bukit Hantu

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 016: Tiga Siluman Bukit Hantu
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Lalu bagaimana kelanjutannya?" Tanya Raden Mas Anjasmoro penuh perhatian. "Dia tuliskan sesuatu yang aku tak mengerti pada sobekan pakaiannya dengan darah, lalu berikan pada ku.! Tampaknya dia mau katakan sesuatu lagi, tapi dia sudah keburu pingsan! Karena bukit itu jauh dari desa, dan aku tak mau pakaian ku kotor kena darah. Terpaksa dia ku tinggalkan saja di bukit itu, entah mati ataukah masih bernyawa, aku tak mengetahui..!" Ujar Pitra Sena polos.

Terkejut Raden Mas Anjasmoro, segera terdengar suaranya mendesis. "Apakah, kain bertuliskan darah itu masih berada padamu?" Pitra Sena mengangguk. "Cepat berikan padaku, aku ingin lihat!" Berkata si Bangsawan Tua dengan nada tak sabar. Cepat-cepat Pitra Sena berikan sobekan kain yang diselipkan di saku celananya, yang telah dibungkus sobekan kain lagi. Bahkan Pitra Sena sendiri hampir lupa kalau masih mengantongi sobekan kain pemberian Jaran Perkoso.
____________________________________
Link Download (PDF) - 351 KB

30 September 2012

RC-015. Langkah-Langkah Manusia Beracun

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 015: Langkah-Langkah Manusia Beracun
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Ah... siapakah... anda...?"
"Heh? kau tak apa-apa...? Aneh...! Tubuhku mengandung racun! aku... aku telah menyentuh mu...! Sukurlah kau tak apa-apa...! Namaku Adhinata!" Tukas Adhinata dengan wajah geram melihat wanita itu tak terkena racun. Hal itu amat mengherankan Adhinata. Hingga terlongong Adhinata menatap wanita itu yang tak lain dari Giri Mayang adanya. Entah apa yang terjadi hingga wanita telegas itu bisa jatuh terperosok ke dalam lubang.

Giri Mayang sendiri pun terlongong keheranan, karena tak menyangka dirinya masih hidup. Dia memang dalam keadaan tanpa daksa. Beberapa luka ditubuhnya akibat serangan Roro Centil dengan batu kerikil, telah mematikan beberapa urat jalan darah di tubuhnya. Dia memang berhasil meloloskan diri dari maut karena Roro tak mengejar. Bahkan tak memperdulikan lagi pada Wanita itu. Padahal Giri Mayang masih belum beberapa jauh, karena tak dapat berlari cepat. Bergelindingan tubuh Giri Mayang dengan luka-luka pada tubuhnya. Namun dia masih bisa bangkit untuk berlari dan berlari... Kembali kakinya tersaruk, dan dia jatuh terguling. Kali ini dia tak dapat bangkit lagi. Seluruh urat darahnya terasa ngilu. Dan mengeluhlah dia panjang pendek..
____________________________________
Link Download (PDF) - 365 KB

20 Juli 2012

RC-014. Manusia Beracun

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 014: Manusia Beracun
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Hihi... Pesanggrahan kosong ini adalah bagianku! Tampak wanita ini bentangkan lengannya. Tubuhnya terlihat bergetar. Hebat! sepasang lengannya sekejap saja telah menjadi merah bagaikan bara api.

WHUS! WHUSS...! Dua kali lengannya bergerak, api segera berkobar di dalam ruangan. Tubuhnya lalu berkelebatan ke setiap ruangan. Dan lengannya selalu bergerak untuk keluarkan api membakar di setiap tempat. Hingga sekejap kemudian api telah berkobar membakar pesanggrahan di segala penjuru. Tentu saja hal itu membuat beberapa murid penjaga Pesanggrahan tersentak kaget. Segera sudah berteriak-teriak dan lari dengan panik.

"Celaka...! Ah, tolooong...! toloong...! kebakaraaan! kebakaraan!" Teriakan-teriakan-teriakan para penjaga pesanggrahan itu tiba-tiba terhenti, ketika sesosok tubuh melompat dari dalam ruangan, seraya perdengarkan suara tertawa mengikik.
____________________________________
Link Download (PDF) - 357 KB

13 Juni 2012

RC-012. Bocah Siluman Penghuni Makam Tua

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 012: Bocah Siluman Penghuni Makam Tua
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"ROROOO...! ROROOOOOOOOO...!” suaranya terdengar berkumandang ke setiap penjuru. Akan tetapi Roro Centil sudah berkelebat jauh sekali. Dan diantara desah angin ketika tubuhnya berlari, air mata gadis itu pun sudah menitik terbang terbawa angin. Masih terdengar si Dewa Linglung.

"Rorooooooooo...! Aku mencintaimu...! aku mencintaimu....! aku mencintaimu.....!" Namun suara teriakan pemuda itu pun lenyap juga akhirnya. Dan Roro Centil cuma bisa menghela napas. Sementara hatinya berbisik. Roro! Entah kapan kau mau mencintai seorang laki-laki? Dan dari relung hatinya yang paling dalam ada jawaban. Entahlah! Mungkin 10 tahun lagi, mungkin juga 100 tahun, atau mungkin juga 1000 tahun lagi, aku tak tahu: Ya, aku memang tak mengetahui.....

Tapi ada satu bisikan dari hati yang sadar, namun begitu trenyuh...
"Dewa Linglung...! ah, betapa malangnya nasib mu..."
____________________________________
Link Download (PDF) - 388 KB

30 April 2012

RC-011. Pembalasan Si Setan Cengkrong

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 011: Pembalasan Si Setan Cengkrong
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Hehehe... Berikan padaku bocah itu, murid ku... !" Teriak si Setan Hitam tiba-tiba. Entah mengapa manusia ini jadi kepingin ikut-ikutan menyiksa.

"Baik, guru...! Sambutlah! Tapi jangan kau bunuh dia, guru!" Teriak Rekso Jiwo. Sekali gerakkan tangan, tubuh Pramana kembali melayang ke udara. Akan tetapi sebelum si Setan Hitam sempat menanggapinya, tiba-tiba berkelebat sebuah bayangan dengan gerakan bagaikan kilat menyambar tubuh pemuda itu. Dan selanjutnya dengan gerakan yang sekali, telah membawanya berkelebat cepat sekali. Hingga sebentar saja sudah lenyap.

Adapun si Setan Hitam jadi terkejut bukan main, karena tahu-tahu tubuhnya terhuyung dua tindak. Kiranya di saat lengannya sudah bergerak untuk menyambuti tubuh pemuda itu, tiba-tiba segelombang angin halus tapi bertenaga besar, telah membuat tubuhnya terdorong.
____________________________________
Link Download (PDF) - 357 KB

17 Maret 2012

RC-010. Orang-Orang Lembah Terkutuk

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 010 : Orang-Orang Lembah Terkutuk
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

Dua paderi jubah kuning yang berdiri di kiri kanan altar tiba-tiba menjerit dan terjungkal roboh. Gemparlah seketika puluhan orang di depan goa itu. Ternyata dua pengawal upacara itu telah tewas seketika.

Dua belas paderi pembawa obor terkejut melihat kejadian itu. Dilihatnya seorang wanita berbaju kuning telah berdiri di depan altar. Siapa adanya wanita ini tiada lain dari Roro Centil. Ternyata dengan diam-diam pendekar wanita itu telah menyusup masuk ke tempat di adakannya upacara di mulut goa, di dasar lembah itu.

Puluhan penduduk yang melihat munculnya seorang gadis berambut panjang mengurai di tempat itu cuma bisa ternganga dengan menelan ludah.
____________________________________
Link Download (PDF) - 305 KB

05 Februari 2012

RC-009. Misteri Sepasang Pedang Siluman

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 009: Misteri Sepasang Pedang Siluman
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Hi hi hi... hi hi... Aku sudah tahu siapa kau, mengapa masih juga menutupi wajahmu...? Lebih baik kau lekas-lekas minta ampun padaku, dan lepaskan aku! Kalau tidak, roh ku akan keluar untuk mencabut nyawamu...! Hi hi hi... hi hi... Terkejut laki-laki bertopeng ini, Kata-kata itu tentu saja membuat ia ragu.

Apakah benar orang yang di tawanya ini telah mengetahui dirinya? Agaknya mendengar gertakkan Roro itu, nyali si manusia bertopeng ini, jadi kendur menyusut. Ia menduga gadis itu mempunyai ilmu hitam. Namun tiba-tiba wajahnya jadi berubah sinis
____________________________________
Link Download (PDF) - 425 KB

22 September 2011

RC-006. 5 Wajah 1000 Dendam

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 006 : 5 Wajah 1000 Dendam
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

DHUARRRR...! Benda itu telah meledak di angkasa. Menimbulkan cahaya berwarna-warni sebesar lingkaran tanah datar di bawahnya. Kemudian si wanita itupun melompat mundur. Dan berdiri berjajar di sebelah keempat kawannya. Beberapa saat mereka menunggu orang pertama yang akan maju ke tengah arena. Masing-masing para pengunjung tampak terdengar bersuara riuh. Kepala-kepala mereka bergerak kekiri-kekanan seperti ingin melihat siapa yang berani maju.

Tiba-tiba berkelebat sesosok tubuh ke tengah arena. Ternyata seorang laki-laki tua bertubuh gemuk. Dengan perutnya yang buncit menggembung. Laki-laki ini memakai jubah berwarna putih. Pada lehernya tergantung seuntai tasbih dari perak.
____________________________________
Link Download (PDF) - 435 KB

23 Juli 2011

RC-005. Setan Cebol Penyebar Maut

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 005 : Setan Cebol Penyebar Maut
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel



Sinopsis

"Janganlah kau banyak bergerak dulu, adik..! Kau baru saja mengalami goncangan pada jantungmu. Beristirahatlah dulu. Sebentar aku akan bawakan kau bubur nasi yang hangat. Kau makanlah nanti. Baru kita bercakap-cakap..!" Sumirah pandang wajah orang dihadapannya itu dengan tatapan penuh rasa terima-kasih.

"Kakakkah yang telah menolongku...?" Berkata si gadis dengan suara lemah. Si wanita itu menatapnya sambil anggukan kepalanya.

"Te... terima kasih atas pertolonganmu kak..." Ucapnya dengan memaksa bibirnya untuk tersenyum. Wanita itu anggukkan kepalanya sambil membalas dengan senyuman manis.
____________________________________
Link Download (PDF) - 438 KB

09 Juli 2011

RC-004. Siluman Hitam

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 004: Siluman Hitam
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Haiii! Jangan lari...!" Dan terlihatlah oleh Roro sesosok bayangan yang berkelebat cepat melarikan diri. Kembali ia enjot tubuh untuk melompat cepat, mengejar sosok tubuh itu yang hanya terlihat bentuk tubuhnya, yang keseluruhannya hitam. Kini diatas perbukitan Kapur itu tampak dua sosok bayangan berkelebatan, seperti tengah main kejar-kejaran. Roro Centil dengan hati penasaran terus mengejar sosok tubuh hitam itu.

Ia sudah menduga kalau orang itu adalah salah seorang komplotan Siluman Hitam. Gerakan larinya memang benar-benar mirip siluman. Sebentar kelihatan, sebentar hilang. Juga karena berkelebatannya bayangan tubuh itu selalu membelok ke kiri atau ke kanan... yang kadang-kadang memutar, membuat Roro susah untuk mengejarnya.
____________________________________
Link Download (PDF) - 397 KB

29 April 2011

RC. 003. Rahasia Kitab Ular

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 003: Rahasia Kitab Ular
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Sepasang kaki tersembul dari permukaan air, bersamaan dengan terlihatnya sepasang betis yang berkulit halus... terdengar suara air menyibak muncrat. "Kang Sentanuuuu...! Apakah kau tidak ingin mandi? Oh, segar sekali rasanya...!" Satu suara merdu segera terdengar dari tengah sungai yang berair tidak terlalu dalam itu.

Ternyata itu adalah suara Roro Dampit yang tengah berkecimpung di air sungai mempertunjukkan kebolehannya berenang, pada seorang laki-laki tampan yang tampak menuruni tepi sungai yang berbatu-batu. Namun ia tidaklah menoleh pada suara itu, melainkan terus membasuh wajah serta tangan dan kakinya ketika tiba di tepi air.
____________________________________
Link Download (PDF) - 260 KB

26 Maret 2011

RC-002. 3 Paderi Pemetik Bunga

Mario Gembala
Serial Roro Centil
dalam episode 002 : 3 Paderi Pemetik Bunga
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Nama Roro Centil si Pendekar Wanita Pantai Selatan telah menjadi pembicaraan di mana-mana. Bahkan pendekar sampai ke beberapa tempat.

Kehebatan ilmunya yang amat mengerikan, dan kemunculannya yang bagaikan menjelma di kalangan Rimba Hijau, membuat kaum penjahat mulai menjadi kebat-kebit hatinya. Tentu saja hal itu membuat kekhawatiran, karena periuk nasinya telah terancam kepunahan.

____________________________________
Link Download (PDF) - 279 KB