Tampilkan postingan dengan label D. Affandy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label D. Affandy. Tampilkan semua postingan

14 Juni 2013

PHK- 030. Dendam Gila Dari Kubur

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 030 : Dendam Gila Dari Kubur
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Kematian yang sangat menyedihkan, dilakukan oleh tangan yang sama...! Tapi jangan sekali-kali engkau mempunyai prasangka yang bukan-bukan kepada kami. Aku hanya ingin membantumu, dan mencari siapa sesungguhnya yang melakukan teror dengan cara di luar batas ini...!" kata si pemuda berusaha meyakinkan.

"Pertama-tama yang ingin kutanyakan padamu, siapakah yang memberi perintah untuk melakukan penangkapan atas diri Datuk Empat...?" Panglima Nawang nampaknya kurang senang dengan pertanyaan yang diajukan oleh si pemuda.

"Kau bukan seorang mantri penyidik. Sobat...! Pertanyaan yang kau ajukan itu rasanya tidak berguna sama sekali...!" geramnya.

___________________________________

06 Mei 2013

PHK-029. Iblis Pemburu Perawan

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 029 : Iblis Pemburu Perawan
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Wanti Sarati dan Duwur saling berhadapan, laki-laki bertubuh raksasa itu nampak semakin pucat wajahnya. Tetapi lain halnya dengan Wanti Sarati. Gadis ini kelihatan masih tenang-tenang saja, meskipun hatinya mulai diliputi perasaan tegang.

"Guru...! Perbuatan yang mana lagi akan kau tempuh untuk menyengsarakan semua orang. Kedatanganku kemari bukanlah untuk mempertaruhkan kehormatan orang lain sebagai jaminan keselamatanku. Tak pernah terbayang dalam anganku untuk bertindak sepengecut itu. Hidupku tidak ada artinya bila dibandingkan dengan sekian banyak jiwa yang tercabik-cabik kehormatannya oleh ulah murid kesayanganmu itu...! Aku rela mati demi membantu nisanak ini, daripada aku harus menuruti keinginanmu yang keji...!" tukas Duwur merasa tidak mempunyai pilihan lain.

___________________________________
Link Download (PDF) - 430 KB

03 Mei 2013

Pendekar Bloon-021. Tokoh-Tokoh Kembar

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Blo'on dalam Episode 21 : Tokoh-Tokoh Kembar
Penerbit : Mutiara
Cetakan Pertama, 1995
Sampul : BUCE
Setting : Sinar Repro
 (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Munculnya tokoh-tokoh kembar benar-benar membuat tokoh-tokoh aliran lurus menjadi geger dan berselisih paham. Keadaan semakin bertambah gawat karena masing-masing orang saling curiga mencurigai. Bagaimanakah nasib orang-orang yang menentang Ratu Leak ini? Dapatkah Satu Lahat Bakutuk di rebut kembali? Padahal Ratu Leak telah dibantu adik seperguruannya Tua Tengkorak Mata Api?? Lalu sampai dimana kehebatan jurus Congcorang itu? Simak saja deh!!

Link Download (PDF) - 507 KB

20 Maret 2013

PHK-028. Pusaka Warisan Iblis

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 028 : Pusaka Warisan Iblis
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

""Sudah kukatakan Geluk Emas itu tak ada di tanganku, kalaupun ada masakan aku mau memberikannya pada kalian begitu saja, hek... hik...hik...! Sudah jelas kalian hanyalah sebang-sanya perampok tengik yang pantas untuk di gebuk...!" ejek Nyai Pamekasan sambil tergelak-gelak.

Mendapat ejekan sedemikian rupa, kedua laki-laki gemuk yang memiliki julukan Gendewa Maut ini menjadi gusar. Sambil bersiap-siap membangun serangan kembali. Salah seorang di antara mereka yang memiliki jambang dan kumis yang begitu lebat, membentak: "Kurang ajar! Kau memang tidak bisa diajak berdamai. Jalan satu-satunya yang paling baik buatmu adalah mampus...!"

___________________________________
Link Download (PDF) - 413 KB

18 Maret 2013

Pendekar Bloon-020. Perintah Dari Alam Gaib

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Blo'on dalam Episode 020 : Perintah Dari Alam Gaib
Penerbit : Mutiara
Cetakan Pertama, 1995
Sampul : BUCE
Setting : Sinar Repro
 (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Untuk menyembuhkan Pendekar Blo'on dari pengaruh racun Pelumpuh Akal Pelemah Jiwa ternyata tidak mudah. Dibutuhkan bunga langka yang hanya terdapat di Tebing Akherat. Bunga itu dijaga oleh Siluman Ular Kepala Empat, setiap orang yang berani mengambilnya, Maka dirinya harus siap dijadikan tumbal.

Siapa yang rela menjadi tumbal demi kesembuhan Pendekar Blo'on? Siapa pula penghuni Lembah Nirwana yang sangat dihormati oleh Barata Surya itu? Bagaimana halnya dengan Ratu Leak dan Batu Lahat Bakutuk?

Link Download (PDF) - 415 KB

27 Januari 2013

PHK-027. Dendam Dalam Darah

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 027 : Dendam Dalam Darah
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Zsssss...!"
Ular raksasa jejadian ini mendesis-desis, air liur berlelehan dari lidahnya yang menjulur panjang dan bercabang.

Selanjutnya dengan gerakan yang sangat cepat, ular itupun menjulurkan tubuhnya. Bagian kepala dengan disertai bunyi mendesis, nampak menyambar ke arah tubuh Lukita Sari. Gadis bertopi caping ini menyambutnya dengan satu pukulan yang disertai dengan pengerahan setengah dari tenaga dalam yang dimilikinya.


___________________________________

25 Januari 2013

Pendekar Bloon-019. Nagari Batas Ajal

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Blo'on dalam Episode 019 : Nagari Batas Ajal
Penerbit : Mutiara
Cetakan Pertama, 1995
Sampul : BUCE
Setting : Sinar Repro
 (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Makhluk hitam di depan mereka julurkan kedua tangannya dengan gerakan meringkus. Dewi langsung bersalto, sedangkan Si Buta Mata Kejora berguling-guling ke samping sambil lepaskan pukulan 'Angin Biru'. Salah satu pukulan yang paling diandalkan oleh kepala adat Sange ini.

Deru angin kencang melabrak Sang Pelucut Segala Ilmu Segala Daya. Pusaran angin sempat memporak porandakan dinding berwarna putih di samping kanan makhluk ini. Detik itu juga dari bagian tanduk sang makhluk yang semakin bertambah memerah, meluncur sinar merah darah. Hingga terjadilah benturan keras bukan main. Si Buta Mata Kejora tertegak dengan sekujur tubuh bergetar. Pukulan 'Angin Biru' seolah-olah lenyap tersedot sinar merah yang terus melesat ke arah si kakek. Orang tua buta menyadari adanya bahaya yang mengancamnya. Sehingga sedapat mungkin ia coba selamatkan diri, sayang sinar itu mengandung daya sedot yang sungguh luar biasa. Sehingga kedudukan Si Buta Mata Kejora pada saat itu benar-benar terancam bahaya.

Link Download (PDF) - 505 KB

01 Januari 2013

PHK-026. Misteri Sepasang Pedang Setan

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 026 : Misteri Sepasang Pedang Setan
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Tapi alangkah kagetnya pemuda itu manakala melihat bahwa kedua bayangan itu melesat dengan cepat. Padahal dia telah kerahkan separuh ilmu lari cepatnya, tapi kedua bayangan itu tak juga terkejar.

Dengan geram dia mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengempos ajian Sepi Angin. Tubuhnya melesat cepat bagai sliweran angin yang berhembus kencang. Dengan mengambil jalan memutar, dia bermaksud menjebak pengintai itu. Setelah dirasa bahwa kedua bayangan itu tertinggal jauh, Buang Sengketa menunggu dari sebuah cabang pohon yang menurut perkiraannya pastilah dilalui kedua orang itu.

___________________________________

04 Desember 2012

PHK-025. Iblis Pulau Hantu

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 025 : Iblis Pulau Hantu
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Kelana...! Tolong...! Toloooong...!" teriak satu suara. Pemuda itu mengenali betul siapa yang mengeluarkan suara itu. Datangnya dari arah bayangan yang sedang berkelebat. Hatinya mulai was-was.

Apa yang terjadi pada Tanjung Sari? Apakah dia dalam keadaan bahaya? Bayangan itu hampir tersusul oleh Buang Sengketa. Kini dia dapat melihat dengan jelas. Tanjung Sari sedang dipanggul oleh seseorang bertubuh pendek. Tak jelas rupa orang itu dari belakang. Tapi ilmu larinya sungguh hebat luar biasa. Dan pemuda itu terpaksa mengerahkan ajian Sepi Angin sampai tingkat yang tertinggi. Kalau tak tersusul dalam beberapa saat ini, sudah bisa dipastikan gadis itu yang berteriak-teriak ketakutan akan dibawa orang itu ke tempatnya, dan pemuda itu hampir setengah yakin bahwa orang itu bersarang di sekitar danau yang selalu ditutupi asap itu.

___________________________________

03 November 2012

PHK-024. Bencana Pedang Asmara

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 024 : Bencana Pedang Asmara
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Chaaat...!" Dengan tiada mengerahkan kekuatannya, si nenek ceking menyentakkan senjatanya. Pedang terlepas, tubuh Bidadari Pedang Maut terguling-guling dengan wajah pucat seputih kain kapan. Namun perempuan ini segera pula bangkit, lalu memandang tajam pada Buang Sengketa yang tetap tegak di tempatnya sambil cengengesan.

"Bocah berperiuk! Siapakah engkau ini...?" tanya ketua Perguruan Kerudung Biru tanpa merasa malu. "Untuk apa kau tanyakan namaku, nenek pikun...!" tukas si pemuda bersungut-sungut. "Ah... kau masih marah dengan segala tindakanku tadi...?"

"Mungkin saja tidak! Tapi karena engkau hampir saja membelah kepalaku, sudah selayaknya kalau aku marah...!" Sambutnya ketus. "Hemm...! Maafkanlah aku...! Karena aku telah berperasangka buruk padamu. Penampilanmu yang tidak meyakinkan itu membuat aku mencurigaimu...!"

___________________________________

02 Oktober 2012

PHK-023. Satria Pedang Asmara

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 023 : Satria Pedang Asmara
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Ketika Pendekar Hina Kelana sedang melamun seorang diri di atas pohon itu. Tiba-tiba pendengarannya yang tajam mendengar suara isak tangis. Sayup-sayup kedengarannya. Pemuda itu nampak menyapu pandang ke arah sekelilingnya. Tapi dia belum melihat adanya orang lain di sekitar tempat itu. Namun ketika Buang Sengketa menoleh ke arah lain, maka terlihatlah sesosok tubuh berjalan tersaruk-saruk dengan wajah tertunduk, sekali dua perempuan itu menyeka air matanya yang bergulir di pipi.

Melihat keadaan perempuan itu, Buang dapat memastikan pastilah dia seorang anak orang berada. Tapi yang membuat si pemuda merasa keheranan mengapa perempuan itu, berkeliaran di tempat yang sunyi seorang diri? Padahal selain binatang buas. Bukan tak mungkin sewaktu-waktu orang jahat berkeliaran pula di tempat itu. Sejauh itu, sungguh pun hatinya diliputi oleh rasa keingintahuan, namun dia masih tetap berada di tempatnya.

Hingga pada akhirnya terdengar juga suara si wanita: "Kakang Andika....! Begitu tega kau meninggalkan diriku, aku menyadari sikapku yang dulu padamu. Tapi mengapa kini kau malah pergi begitu saja...?" rintih si gadis, dengan dada terasa menyesak.

___________________________________

21 Juli 2012

PHK-022. Peri Bunga Iblis

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 022 : Peri Bunga Iblis
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Gila! Meskipun aku masih mampu menguasai diri, tapi sampai di manakah daya tahanku. Sekarang ini saja aku mulai merasakan ada hawa aneh yang secara terus menerus menguasai jiwaku. Dan mungkin, gadis ini mengalami kejadian yang lebih hebat lagi dariku. Sebaiknya ku kerahkan hawa murni untuk membuyarkan pengaruh iblis yang telah merasuki jiwaku ini...!" Batin pemuda itu.

Kemudian secara perlahan pemuda itu mulai mengerahkan tenaga dalamnya untuk membuyarkan pengaruh aneh yang sedang menguasai jiwanya. Namun setelah berulangkali dia mencoba, usahanya itu tidak juga mendatangkan hasil. "Celaka! Apa yang telah terjadi dengan diriku?" Dalam keadaan kebingungan akibat pengaruh aneh itu. Tiba-tiba Andini dengan suaranya yang lirih dan hampir-hampir tak terdengar berkata kembali.

___________________________________

02 Juli 2012

PHK-021. Prahara Rimba Buangan

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 021 : Prahara Rimba Buangan
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Sambil melepaskan pukulan 'Si Hina Kelana Merana' yang memancarkan cahaya merah berkilauan itu, ilmu Lengkingan Pemenggal Roh turut menyertainya. Pukulan pamungkas yang dilepaskan si pemuda terpecah menuju keempat penjuru mata angin. Sungguh pun pukulan itu menjadi tak sehebat andai dilepaskan secara utuh tetapi lengkingan ilmu Pemenggal Roh, memang terasa banyak membantu. Terbukti kosentrasi lawan menjadi terganggu sehingga tak dapat melakukan pukulan susulan lagi.

"Buuuuummm...!"
Bumi bagai dilanda selaksa gempa. Perkampungan orang-orang cacat menjadi porak poranda. Sementara pohon-pohon yang berada di sekitar tempat itu tampak bertumbangan, pasir dan debu mengepul ke udara, membubung tinggi dan membuat suasana di sekitarnya menjadi samar-samar. Mayat-mayat kaum cacat yang tergeletak di sekitar pertempuran berpelantingan ke segala penjuru. Sementara tubuh lawan-lawan si pemuda tercampak entah ke mana. Dengan susah payah pemuda itu berusaha membebaskan diri dari kungkungan tanah yang menjepit tubuhnya.

___________________________________

14 Juni 2012

PHK-020. Banjir Darah di Bukit Siluman

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 020 : Banjir Darah di Bukit Siluman
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)


___________________________________

18 Mei 2012

PHK-019. Sepasang Walet Merah

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 019 : Sepasang Walet Merah
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Dialah Sepasang Walet Merah yang akhir-akhir ini mencuat namanya di kalangan persilatan karena sepak terjangnya yang membuat setiap orang menjadi ciut nyalinya karena kesadisan setiap tindak tanduknya. Mereka kini memang boleh berpuas hati dengan adanya sepasang Batu Walet Merah di tangannya. Mereka memang pantas memiliki ambisi untuk membentuk sebuah partai besar dalam rimba persilatan di wilayah Selatan.

Tidak ada satu hambatan apa pun terkecuali mereka masih merasa bingung untuk menentukan markas mereka untuk hari-hari selanjutnya. Saat itu, Sepasang Walet Merah sedang berkasak masyuk dengan kekasihnya. Tampak Dewi Ratna Juwita sedang duduk dalam pelukan Bagas Salaya. Tangan pemuda itu tak henti-hentinya merambat kian ke mari pada bagian tubuh si gadis yang sesungguhnya masih merupakan kakak tirinya sendiri. Sesekali si gadis merintih manja, dan di lain saat membalas pelukan itu dengan hangat, (Maklum selain terkutuk mereka juga merupakan orang yang paling sesat). Lalu di saat lain mereka terlibat percakapan serius.

___________________________________

30 April 2012

PHK-018. Geger di Bukit Seribu

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 018 : Geger di Bukit Seribu
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Peringatan buat kalian yang lain untuk jujur mengikuti segala perintahku!" kata Singalodra sambil putar pandangan ke seluruh ruangan. "Kalau kataku harus pertahankan sesuatu, maka nyawa kalian taruhannya dan jangan kembali dengan nyawa melekat di tubuh walau untuk alasan apa pun. Beda kalau kuperintahkan kalian untuk merampok atau menculik perempuan-perempuan cantik. Kalian wajib menyelamatkan selembar nyawa kalian bila musuh terlalu tangguh untuk dihadapi. Ingat baik-baik hal itu!"

Setelah orang-orang yang berada di situ angguk-anggukkan kepala, Singalodra segera menyuruh mereka untuk keluar. Kecuali si Iblis Ular Hijau yang selalu berada di sampingnya.

___________________________________

05 April 2012

PHK-017. Dendam Manusia Kelelawar

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 017 : Dendam Manusia Keleawar
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Kala itu Buang Sengketa sudah tiada memperdulikan kata-kata Warok, sebagai jawabannya, serta merta dia meraba pinggangnya. Kemudian laksana kilat, dia cabut pusaka Golok Buntung yang pamornya sangat menghebohkan itu. Jago istana Muara Panjang merasa tersirap darahnya begitu melihat sinar merah menyala yang terpancar dari pusaka di tangan Buang Sengketa. Bahkan mendadak dia dapat merasakan betapa udara di sekitar tempat itu berubah menjadi dingin luar biasa.

Bahkan baik Warok, maupun Ambarwati yang baru saja menyelesaikan pertarungan dengan prajurit-prajurit kerajaan dan saat itu menonton pertarungan tak begitu jauh dari tempat itu terpaksa mengerahkan tenaga dalamnya untuk mengusir hawa dingin yang terasa menggigit sampai ke tulang sumsum.

___________________________________

18 Maret 2012

PHK-016. Pertarungan di Lembah Selaksa Bunga

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 016 : Pertarungan di Lembah Selaksa Bunga
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Hhh. Lagi-lagi aku menemui jalan buntu. Kitab ini sangat sulit sekali untuk kupecahkan. Sudah berhari-hari aku mencobanya, hasilnya tetap nihil dan membingungkan. Coretan-coretan yang nyata sudah jelas tak memiliki arti apa-apa selain untuk mengecoh bagi siapa saja yang coba-coba merampas kitab ini.

Tapi tulisan-tulisan yang tak terlihat ini pun rasa-rasanya sangat sulit dan membingungkan. Ah, guru sejak dulu engkau selalu membuatku bingung, aku merasa khawatir sebelum kitab ini berhasil kupecahkan, sudah ada orang lain yang menyantroni daerah ini. Ini bukan berarti aku putus asa. Tapi... ah..."
___________________________________

28 Februari 2012

PHK-015. Badai Selat Karimata

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 015 : Badai Selat Karimata
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Marilah, Buang...!" jawab Bara Seta, seraya beranjak berdiri dari tempatnya. Selanjutnya keempat orang murid Bara Seta segera mengusung keranda yang berisi jenazah si Bangkotan Koreng Seribu. Sekejab kemudian di tempat itu terlihatlah kesibukan-kesibukan untuk mengebumikan jenazah orang tua yang mereka hormati.

Keempat murid Bara Seta segera membuat sebuah lubang kubur, sementara Buang Sengketa dengan dibantu oleh Bara Seta segera merawat jenazah si Bangkotan Koreng Seribu. Saat itu di langit lepas, nampak awan hitam bergumpal dan bergulung-gulung dihembus angin tenggara.

___________________________________

05 Februari 2012

PHK-014. Kembalinya Siluman Harimau Kumbang

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 014 : Kembalinya Siluman Harimau Kumbang
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (mybenomybeyes)



Sinopsis

"Ha... ha... ha...! Asal kau tahu saja siluman keparat! Pukulan Iblis Beracun yang mengenai tubuhmu selama ini tak seorang pun mampu bertahan hidup, lebih dari dua pekan. Kau boleh kebal terhadap berbagai jenis senjata, namun di kolong jagad ini tak seorang pun manusia yang dapat menghadapi satu-satunya ilmu sesat yang sangat langka itu....'"

Siluman Harimau penjelmaan Rajenta menggerung, di kibas-kibaskannya ekor untuk memberi kekuatan baru agar dapat bangkit kembali.

___________________________________