10 Juli 2013

Tembang Tanahair (Buku Keempat)

Author : Arswendo Atmowiloto
Tembang Tanahair (Buku Keempat)
Penerbit : PT Gramedia
Cover : Yahyono
Cetakan Pertama, Desember 1989
192 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by syauqy_arr



Sinopsis

ADIPATI KEDHE, sekembalinya di Keraton, diangkat Kanjeng Ratu Tribhuwana Tunggadewi menjadi Senopati Utama, bersama dengan Blencong Jurugusali. Kedhe mengalami berbagai pengalaman yang tak pernah diduganya. Karena bertemu dengan Eyang Guru Rajadewa! Sesuatu yang tak pernah diketahui atau pernah dibayangkan sebelumnya. Kejadian yang kedua, tanpa terasa bisa membawa Kidungan Para Raja!

Bersama senopati Gajah Mada, Singa Nala, serta Pangeran Brehweh yang tetap membalikkan cara berpikir, Kedhe melanjutkan pengembaraan. Sedikit banyak mulai tersingkap apa yang pernah terjadi di Perguruan Awan, saat terjadi pertarungan besar dan menentukan antara ksatria lelananging jagat melawan Halayudha, yang mengaku menurunkan semua ilmu di jagat ini. Untuk pertama kalinya, Kedhe mendengar sebagian, sempalan dari Tembang Tanahair. Ajaran yang ternyata menggetarkan jagat sehingga mengundang kedatangan Raja Dunia Berambut Merah dari tanah yang tertinggi di dunia, tanah yang merupakan Empyak Jagat, atau Atap Dunia, di Tibet.

Perjalanan Kedhe ke Simping kembali mengalami gangguan ketika tersesat masuk dalam wilayah kekuasaan Paguron Soma, atau Perguruan Rembulan. Sebuah perguruan yang mempunyai tata krama sangat ganjil bagi orang luar, yang memuliakan kaum wanita, sejajar atau melebihi kaum pria. Kedhe masuk dalam jebakan dendam masa lampau Julung Jumantara, sehingga terkena Tlutuh Abuh, atau getah yang membuatnya lengket dan melepuh kulitnya. Lebih dari itu semua, Kedhe justru bisa menekan hawa panas di pusarnya, yang sering tak bisa dikendalikan secara sempurna.

Apakah ini keunggulan yang terlambat? Apa sebenarnya wasiat Maharani Suci Rajapatni? Bagaimana nasib Kidungan Para Raja yang tersimpan dalam kainnya? Bukankah Rara Rarabi, dan Pangeran Marma Mataun, mengadu nyawa ketika menitipkan kepadanya?

______________________________________

09 Juli 2013

P01-Petualangan Di Pulau Suram

Author : Enid Blyton
Seri Adventure, P01-Petualangan Di Pulau Suram
Penerbit : PT Gramedia
Cetakan Pertama, 1982
349 halaman
Ebook (djvu) by BBSC



Sinopsis

Philip, Jack, Dinah dan Lucy-Ann yang berlibur ke Craggy-Tops sama sekali tidak mengira akan menjumpai begitu banyak hal yang mengejutkan.

Tinggal dalam sebuah rumah tua separuh bobrok di atas karang terjal, sudah merupakan keasyikan tersendiri bagi mereka. Belum lagi ditambah dengan pelayan aneh berkulit hitam, pulau Suram yang misterius, dengan tambang tembaga yang sudah lama terlupakan serta orang-orang yang bekerja secara rahasia di sana, lorong-lorong rahasia dan sebuah lorong di bawah laut!

Semuanya membuat petualangan yang dialami keempat anak itu bukan hanya menegangkan, tapi juga penuh bahaya.

Dan Kiki, burung kakatua Jack yang selalu berbicara kocak, membuat petualangan itu semakin seru

______________________________________

Oteba (Buku 1)

Author : Marga T.
Oteba (Buku 1)
Penerbit : PT Gramedia
Cover : Nono S.
Cetakan Pertama, April 1987
235 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by syauqy_arr



Sinopsis

Tam! Tarrr!
Kaki tangannya terasa dingin. Hatinya berdebar. Napasnya nyaris berhenti. Cemeti di tangan Papa berdesing menderu-deru sementara ibunya terkulai tanpa daya. Pekik kesakitan membuatnya menggigil saking ngeri.  Oooh! Cairan merah menyembur dari perut ibunya. Oh, dia harus lari! Papa telah melihatnya! Oh! Ampun, Papa! jangan! jangan! jangaaan! Aduuuh! Dia terjaga. Badannya bersimbah peluh.

"Du, aku tadi menvaksikan Papa mendorrr kepalanya. Begini nih, lihat! Dorrr! Sudah. Papa terkapat ke lantai dan... mukanya hilang, Du! Penuh darah!, Hiii..! Hei, kau ngompol! Kasurmu basah! Bi Itaaa...!"

***

Siapa ah dia saat ini?! Dudu ataukah Kiki?! Betulkak dia telah membunuh Eleta?! Karena dia tidak setia? Ya, ya, semua perempuan cantik yang enggak setia mesti dilenyapkan! Karena itukah dia telah... ! Kok dia bisa lupa? Apakah dia black-out lagi? S ! Tapiii... dia ingat sesuatu! Ya, bukan dia yang mesti dipenjarakan! Oh! Orang-orang garang itu semakin mendekat! Jangan! Oh! Mereka mau menyiksaku!

Oh! Tooooolooong!

______________________________________

08 Juli 2013

Tembang Tanahair (Buku Ketiga)

Author : Arswendo Atmowiloto
Tembang Tanahair (Buku Ketiga)
Penerbit : PT Gramedia
Cover : Yahyono
Cetakan Pertama, 1989
200 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by Tiraikasih



Sinopsis

ADIPATI KEDHE tersuruk masuk ke dalam libatan yang menyengsarakan. Batinnya perih mengingat istrinya, Srimaya, yang tengah mengandung anak yang begitu dirindukannya, menjadi korban. Perjalanan ke pantai selatan, justru mengurungnya berada dalam pelukan ombak dan karang terjal. Bersama dengan Gajah Mada, Singa Nala, serta Guru Kreta,—sementara Nimantaka tak terdengar kabar beritanya, mereka terkubur hidup-hidup dengan mengenaskan, setelah serangan mendadak yang menyemburkan semuanya.

Tempat yang mengerikan karena tak ada tumbuhan. Hanya karang terjal yang tinggi, dan gelombang pasang yang setiap malam memenuhi mulut gua. Penderitaan yang bisa berkepanjangan dan tak tertahankan ini, seakan terlupakan dengan sabda Kanjeng Ratu mengenai pengampunan sempurna. Yaitu penghapusan dosa-dosa dan semua kesalahan bagi semua prajurit serta punggawa Keraton.

Di tengah kemelut, muncullah Raja Byabya dari Keraton Tawangalun di Tlatah Balineo, melamar Kanjeng Ratu. Yang secara agak tiba-tiba mengumumkan lewat Emban Gabuk sesuatu yang tak terduga selama ini. Ketegangan masih ditambah dengan munculnya Blencong, bocah sakti yang mengatasnamakan dirinya sebagai, lagi-lagi, utusan Danyang Badadung. Ternyata juga, hilangnya Tumbak Kiai Bajra masih menjadi persoalan utama. Dan semuanya berpusat pada Kedhe. Menantu yang mendapat cobaan seakan melebihi ambang kesabarannya.

______________________________________

Tembang Tanahair (Buku Kedua)

Author : Arswendo Atmowiloto
Tembang Tanahair (Buku Kedua)
Penerbit : PT Gramedia
Cover : Yahyono
Cetakan Pertama, Oktober 1989
194 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by Tiraikasih



Sinopsis

PERJALANAN menuju sanggar pamujan Simping, masih menyerap perhatian besar. Sehingga terjadi cegat-mencegat, pertalian siasat demi siasat. Raden Buwono yang memilih jalan tidak biasanya agar lebih aman dengan meniti balik lewat daerah tempuran, atau daerah bertemunya semnbilan sungai, malah tertahan di perulanan.

Puncak pergunjingan siapa yang meneruskan tahta Keraton menernukan jawaban ketika Maharani Suci Rajapatni menitis. Itu terjadi saat purnama menjadi bulat sempurna.

Akankah cahaya rembulan bisa menggantikan cahaya matahari yang selama ini diyakini sebagai penguasa tahta? Malam yang terangkul cahaya rembulan, angin beralih ke suasana pagi yang menerbitkan gelombang pertama. Bukan hanya perubahan Keraton yang tak diduga sebelumnya. Akan tetapi karena Pangeran Mataun sesungguhnya mempunyai bukti kuat sebagai pewaris tahta.

Sementara itu, seperti telah diduga, dua menantu Mahapatih Jabung Krewes yang dijuluki sebagai si Kembar, yaitu Adipati Ucarana dan Panegeran, muncul ke permukaan. Memperlihatkan siapa dirinya, dan bagaimana permainan atas kelangsungan pangkat dan derajat menjadi tumpuan dan sekaligus tujuan. Meskipun untuk itu, adik ipar sendiri, Adipati Kedhe, harus dikorbankan. Disudutkan dan dilipat ....

______________________________________

07 Juli 2013

Tembang Tanahair (Buku Kesatu)

Author : Arswendo Atmowiloto
Tembang Tanahair (Buku Kesatu)
Penerbit : PT Gramedia
Cover : Yahyono
Cetakan Pertama, Oktober 1989
200 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by Tiraikasih



Sinopsis

SEPULUH tahun setelah pertarungan yang paling menentukan di Perguruan Awan, yang diceritakan dalam Senopati Pamungkas buku keduapuluh lima, dimulailah kisah dalam Tembang Tanahair. Kisah ini berawal dari mangkatnya Raja Jayanegara karena tikaman keris dendam yang tak bisa berdamai di hati Mpu Tanca, atas dorongan istrinya Nyai Makacaru.

Dengan meninggalnya Raja secara mendadak, Keraton Majapahit menjadi kosong tahta. Yang paling dekat dan banyak diperhitungkan kemungkinannya meneruskan tahta adalah enam pangeran anom. Yaitu Pangeran Anom Angon Kertawardhana, Pangeran Muda Wengker, Pangeran Wirabumi, Pangeran Lasem Lawung, Pangeran Marma Mataun, Pangeran Paiang. Yang terakhir ini merasa tidak perlu menaatonkan diri. Sementara Pangeran Angon merupakan calon terkuat, dan Pangeran Mataun merasa yang paling berhak karena menyimpan Kidungan Para Raja serta Tumbak Kiai Bjra, senjata kebesaran dan tanda kepemilikan atas tahta.

Persaingan yang terbuka, penyusunan kekuatan yang kentra, menjadikan ketegangan yang akan mencapai puncaknya saat memperingati mangkat raja yang keseratus hari. Ketegangan terjadi buka hanya siapa yang bakal menggantikan tahta, melainkan juga seluruh jajaran pangkat dan keprajuritan yang ada....

______________________________________

06 Juli 2013

Pesan Tunangan, Please

Author : Jackie Braun
Pesan Tunangan, Please
Alih Bahasa : Amelia Listiani
Cover : Marcel A.W.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, November 2004
248 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by syauqy_arr



Sinopsis

Jack Maris datang ke kota kecil Pleasant River untuk melamar pekerjaan sebagai Wakil Direktur sebuah perusahaan. Ia tak menyangka sama sekali calon bos barunya ternyata menginginkan pria berkeluarga. Agar memenuhi persyaratan itu Jack memutar otak dan rneminta Tess Donovan, pelayan yang bekerja di kedai makan, untuk menjadi tunangan pura-puranya.

Tess wanita yang sangat menarik, baik hati, dan cantik. Ia sama sekali tak menyangka permainan yang tak berbahaya itu akan berbuntut panjang. Pertunangan itu denaan cepat menjadi buah bibir masyarakat dan mereka mau tak mau harus terus berbohong. Tetapi Tess tak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa ia jatuh cinta pada Jack. Namun, apakah Jack merasakan hal yang sama dan bersedia menjadikannya tunangan sungguhan?

______________________________________

05 Juli 2013

DA-094. Pendekar Gunung Bromo

Aji Saka
Serial Dewa Arak
dalam Episode 094 : Pendekar Gunung Bromo
Cetakan pertama
Penerbit Cintamedia, Jakarta
Penyunting : Tuti S
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Tokoh-tokoh besar dari berbagai penjuru berdatangan ke Gunung Bromo. Mereka berkumpul di sana untuk merebut keturunan terakhir dari tokoh Gunung Bromo. 

Siapakah penyebab terjadinya petaka di gunung tersebut? Lalu, untuk apa mereka merebut tokoh keturunan terakhir tersebut? Dan, siapa sesungguhnya yang disebut-sebut sebagai Pendekar Gunung Bromo itu? Dan, bagaimana tindakan Dewa Arak kali ini?

___________________________________

02 Juli 2013

Tanah Semenanjung (Buku 2)

Author : Putu Praba Darana
Serial Tanah Blambangan,
Tanah Semenanjung (Buku 2)
Penerbit : PT Gramedia
Cover : NBC Sukma
Cetakan Pertama, Juni 1988
280 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by BBSC



Sinopsis

Kehidupan mengandung berjuta merjan kemungkinan. Salah satu di antaranya kegagalan. Kegagalan adalah kepahitan, apalagi dalam percintaan. Itulah yang dialami Wong Agung Wilis, tokoh pujaan rakyat Blambangan abad ke-18. Namun kegagalan tidak membuat Wong Agung terbenam dalam lumpur frustasi. Dia bahkan mampu mengalihkan cintanya pada negeri yang telah melahirkannya, membangunkan negerinya dari tidur nyenyak dalam bayang-bayang kelam : membangun kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Blambangan.

Tanah Semenanjung buku kedua menggambarkan bagaimana Wong Agung Wilis mematahkan tiap intrik dan memenangkan tiap konflik dalam negerinya. Ini tidak mudah, apalagi ia hanya manusia biasa yang tak lepas dari segala masalah, walaupun sejarah mencatat bahwa dia mampu memberi inspirasi pada rakyat Blambangan dalam melawan Bclanda. sebagai usaha membendung kerakusan kaum pemilik modal raksasa—VOC.

______________________________________

01 Juli 2013

Tanah Semenanjung (Buku 1)

Author : Putu Praba Darana
Serial Tanah Blambangan,
Tanah Semenanjung (Buku 1)
Penerbit : PT Gramedia
Cetakan Pertama, Mei 1988
312 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by BBSC



Sinopsis

Di tengah kemelut Blambangan, Mangkuningrat naik tahta menggantikan sang Ayahanda, Sri Prabu Danureja, tanpa persiapan. Putra mahkota Blambangan tidak berrminat pada masalah-masalah kenegaraan. Harta dan wanita—hanya itu yang diminatinya. Karena tidak menjalankan fungsinya sebagai raja. Mangkuningrat lalu dijadikan tunggangan pejabat-pejabat pemerintah yang korup, yang lebih menomorsatukan kepentingan pribadi daripada kepentingan kawula.

Blambangan semakin rapuh.
Kawula sernakin miskin.
Harapan pun terturnpu pada Wilis, putra kedua.

Wills yang jiwa maupun raganya diecmpa di suatu padepokan, jauh dari kemewahan istana. Wilis yang jiwanya terbuka pada kenyataan hidup, derita kawula. Bukan soal kecil yang akan dihadapinya. Intrik-intrik kotor istana. Kekacauan politik maupun ekonomi. Belum lagi kekuasaan lain yang lebih besar dari Blambangan. Ah... beranikah ia tampil membenahi itu semua? Mampukah ia mengembalikan kejayaan Blambangan?

Wilis yakin ia tak akan bcrhasil tanpa dukungan orang-orang yang dicintainya: Andit—laki-laki perkasa yang pertama merenggutnya dari dunia ketidaktahuan—dan, terutama, Yistyani, guru sekaligus kekasihnya.

______________________________________