Tampilkan postingan dengan label Gento Guyon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gento Guyon. Tampilkan semua postingan

11 Mei 2013

Gento Guyon-022. Iblis Penebus Dosa

Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Gento Guyon
dalam episode 022 : Iblis Penebus Dosa
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Kalau Angin Pesut memang berusaha memusnahkan ilmu di tubuhnya, aku percaya dia bertobat. Tanpa ilmu kita dengan mudah dapat membunuhnya dan mengambil barang-barang pusaka yang pernah dirampasnya!"

"Tapa Gedek, enak saja kau bicara. Rupanya kau belum dengar, Angin Pesut tak sanggup memusnahkan ilmu yang dia miliki. Jika dia sendiri tak sanggup memusnahkan ilmu yang ada pada dirinya apa kau mengira kita bakal sanggup membunuhnya?"

"Ha ha ha. Jika kita datang ke selatan Kotagede dengan menempuh jalan seorang diri. Kurasa tak satupun dari kita yang bakal dapat keluar dari tempat itu dalam keadaan hidup. Tapi aku yakin jika kita berlima bersatu padu gabungkan kekuatan, masakan kita tak mampu membunuh iblis itu," ujar Tapa Gedek.

Link Download (PDF) - 371 KB

26 Juli 2011

Genta Guyon-007. Topeng

Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Gento Guyon
dalam episode 007 : Topeng
Cetakan pertama
Penerbit
Penyunting
Gambar Sampul
128 hlm; 18 cm
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Dalam keadaan gugup karena belum hilang rasa kejutnya Patira Seta berusaha berkelit menghindari tebasan senjata sedapat yang dia mampu lakukan. Tapi sayangnya secepat dan sehebat apapun gerakan menghindar yang dilakukannya ternyata sambaran sinar putih itu datangnya lebih cepat dari yang dia perhitungkan. Tak ampun lagi sinar itupun menyambar putus batang leher Patira Seta. Kepalanya jatuh bergedebukan, menggelinding dan berhenti di legukan tanah yang tergenang air. Darah menyebur dari batang leher yang telah kehilangan kepala itu. Tubuh tanpa kepala oleng, limbung lalu tersungkur. Darah menggenang, tubuh tanpa kepala berkelojotan kemudian diam untuk selamanya.

Link Download (PDF) - 397 KB

20 Juni 2011

Genta Guyon-06. Tumbal Ratan Segara

Author Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Genta Guyon
06. Tumbal Ratan Segara
Ebook (pdf) by Abu Keisel, edit teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Gento menjawab dengan mulut terpencong. "Ini namanya jurus Dewa Memandang Dari Langit. Tapi karena yang dipandang tua bangka yang hendak berbuat mesum. Dewanya jadi marah-marah dan terpaksa alihkan pandangannya pada matahari! Huuup!" 

Gento dengan gerakan aneh namun cepat lakukan satu lompatan ke depan. Ki Busrut yang sempat tercengang melihat jurus aneh lawannya tak sempat lagi mengelak, meskipun saat itu dia sudah menarik tubuhnya ke belakang. Tidak dapat dihindari lagi kedua tangan Gento menghantam dadanya dengan keras sekali.

Link Download (pdf) - 394 KB

22 Mei 2011

Genta Guyon, 05. Hutang Dosa

Author : Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Genta Guyon
05. Hutang Dosa
Ebook (pdf) by Abu Keisel, edit teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Ah apa yang terjadi? Rasanya aku baru saja mimpi makan ikan bakar yang sedap, kemudian aku dibawa lari oleh bidadari cantik. Setelah kenyang aku merasa bagai ditendang kuda. Tapi tak apa-apa, kudanya kuda cantik. Ingin sekali aku ditendang untuk yang kedua kalinya!" celetuk pemuda itu sambil memijit bagian punggungnya yang kena tendangan Ambini.

Link Download (PDF) - 248 KB

04 Mei 2011

Genta Guyon, 04. Bayar Nyawa

Author : Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Genta Guyon
04. Bayar Nyawa
Ebook (pdf) by Abu Keisel, edit teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

Merasa kesal melihat ulah Gento yang konyol, si kakek sejenak jadi lupa kalau pemuda itu adalah muridnya sendiri. Enak saja tangan kanannya dihantamkan ke cabang pohon di atasnya. Seketika itu juga dari telapak tangan Gentong Ketawa menderu serangkum angin dingin yang langsung menghantam pohon di mana Gento berada. Cabang pohon rambas seperti dipulas angin ribut. Tapi sesaat sebelum itu Gento Guyon sudah melesat ke udara, berjumpalitan tiga kali, kemudian tubuhnya meluncur ke tempat semula. Tapi dia jadi terkejut begitu menyadari cabang pohon yang hendak ditujunya rambas gundul. Takut tubuhnya jatuh terhempas dari atas ketinggian, tanpa pikir panjang lagi dengan menggunakan sebagian tenaga luncuran dia berkelebat dan bergerak ke arah gurunya.

Link Download (PDF) - 229 KB

04 April 2011

Genta Guyon, 03. Sang Cobra

Author : Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Genta Guyon
03. Sang Cobra
Ebook (pdf) by Abu Keisel, edit teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Jangan sembarangan kau bicara. Orang yang membuat pesan ini adalah guruku, jadi masih terhitung kakek gurumu! Dia datang tanpa kita melihatnya. Meninggalkan pesan, berarti ada sesuatu yang sangat penting, menyangkut urusan besar yang harus kita kerjakan." berkata si kakek.

Gento Guyon terdiam, mata tak pernah beralih dari batang pohon, mulutnya melongo tanda heran. "Guru. Apakah kakek guru sebangsanya hantu, memedi, kolong wewe atau setan kampret?" tanya si pemuda bersungguh-sungguh.

Link Download (PDF) - 266 KB

21 Maret 2011

Genta Guyon, 02. Tanah Kutukan

Author : Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Genta Guyon
02. Tanah Kutukan
Ebook (pdf) by Abu Keisel, edit teks (fujidenkikagawa)




Usapan yang dilakukan Bocah Tua ternyata membuat Ki Rekso Monggo Jolodo terbebas dari totokan Pemacul Iblis. Tapi untuk melakukan pengejaran rasanya sudah tak berguna. Karena dia menyadari di samping ilmu kesaktian Bocah Tua itu pasti memiliki ilmu meringankan tubuh yang sudah sangat sempurna.

Akhirnya dia hanya berlutut dan menangis di depan tulang belulang yang bertumpuk di hadapannya.

Download Tanah Kutukan (PDF) - 281 KB

25 Februari 2011

Gento Guyon, 01. Tabib Setan

Author : Edwin Hartanto
Serial Pendekar Sakti Genta Guyon
Tabib Setan
Ebook (pdf) by Abu Keisel, edit teks (fujidenkikagawa)



Sinopsis

"Setan, aku bukan minta untuk dibebaskan. Buat apa aku mengharap belas kasihan darimu. Aku hanya mengatakan harap kan turunkan aku. Aku mau mandi." jawab si bocah. Lalu dia pun tiba-tiba ikut pula tertawa. Si kakek menjadi heran.

"Kau... anak edan, apa yang kau tertawakan?" bentak si kakek yang sebenarnya memiliki nama asli Tabib Tapadara.

Link Download (PDF) - 375 KB