Tampilkan postingan dengan label Novel Roman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Roman. Tampilkan semua postingan

23 Desember 2014

Sitti Nurbaya, Kasih Tak Sampai

Penulis : Marah Rusli
Judul : Sitti Nurbaya, Kasih Tak Sampai
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan Pertama, 1922
291 halaman; 21 cm
Ebook (djvu) by syauqy_arr



Sinopsis

Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai (sering disingkat Sitti Nurbaya atau Siti Nurbaya; Ejaan Republik Sitti Noerbaja) adalah sebuah novel Indonesia yang ditulis oleh Marah Rusli. Novel ini diterbitkan oleh Balai Pustaka, penerbit nasional negeri Hindia Belanda, pada tahun 1922. Penulisnya dipengaruhi oleh perselisihan antara kebudayaan Minangkabau dari Sumatera bagian barat dan penjajah Belanda, yang sudah menguasai Indonesia sejak abad ke-17. Pengaruh lain barangkali pengalaman buruk Rusli dengan keluarganya; setelah memilih perempuan Sunda untuk menjadi istrinya, keluarganya menyuruh Rusli kembali ke Padang dan menikah dengan perempuan Minang yang dipilihkan.

Sitti Nurbaya menceritakan cinta remaja antara Samsulbahri dan Sitti Nurbaya, yang hendak menjalin cinta tetapi terpisah ketika Samsu dipaksa pergi ke Batavia. Belum lama kemudian, Nurbaya menawarkan diri untuk menikah dengan Datuk Meringgih (yang kaya tapi kasar) sebagai cara untuk ayahnya hidup bebas dari utang; Nurbaya kemudian dibunuh oleh Meringgih. Pada akhir cerita Samsu, yang menjadi anggota tentara kolonial Belanda, membunuh Meringgih dalam suatu revolusi lalu meninggal akibat lukanya.

Ditulis dalam bahasa Melayu yang baku dan termasuk teknik penceritaan tradisional seperti pantun, novel Sitti Nurbaya menyinggung tema kolonialisme, kawin paksa, dan kemodernan. Novel yang disambut baik pada saat penerbitan pertamanya ini sampai sekarang masih dipelajari di SMA-SMA se-Nusantara. Novel ini pernah dibandingkan dengan Romeo dan Julia karya William Shakespeare serta legenda Cina Sampek Engtay
(Sumber Wikipedia)

___________________________________

15 Desember 2014

Atheis

Author : Achdiat Karta Mihardja
Judul : Atheis
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan Kesebelas, 1990
232 halaman; 21 cm
Ebook (djvu) by syauqy_arr



Sinopsis

Hasan, yang lahir di Panyeredan di keluarga penganut Tarekat Naqsyabandiyah, adalah siswa yang lumayan pandai dan tinggal bersama keluarga dan adik angkat, Fatimah. Seusai masa sekolah, Hasan berusaha untuk melamar temannya Rukmini untuk menjadi istri. Namun, Rukmini, yang mempunyai kedudukan sosial lebih tinggi, sudah dijanjikan untuk seseorang kaya di Batavia (sekarang Jakarta). Sebagai ganti, orang tua Hasan minta agar dia menikah dengan Fatimah. Hasan menolak, lalu mulai sangat mendalami Islam bersama ayahnya. Dia lalu berpindah ke Bandung untuk bekerja sebagai pegawai pemerintah.

Di Bandung, Hasan bekerja untuk pemerintah pendudukan Jepang dan hidup secara asketik; dia sering berpuasa berhari-hari dan memasukkan tubuhnya ke dalam sungai berulang kali dini pagi. Saat di Bandung, dia bertemu dengan sahabatnya semasa kecil, Rusli, yang memperkenalkan seorang gadis bernama Kartini. Karena melihat bahwa Rusli dan Kartini adalah Marxis-Leninis yang atheis, Hasan merasa seakan dipanggil untuk mengembalikan mereka ke agama Islam. Namun, dia tidak dapat mengatasi argumentasi Rusli yang menolak agama, sampai Hasan pun mulai meragukan keimanannya. Lama-kelamaan Hasan menjadi semakin sekuler, sampai pada suatu hari dia lebih memilih menonton film di bioskop bersama Kartini daripada sholat Maghrib. Melalui Rusli, Hasan diperkenalkan dengan berbagai orang yang menganut berbagai macam ideologi, termasuk Anwar, seorang nihilis yang suka main wanita; Hasan juga mulai mendekati Kartini.

Pada suatu hari, Hasan kembali ke Panyeredan bersama Anwar untuk mengujungi keluarganya. Saat di sana, Anwar melihat dua penjaga malam yang ketakutan dekat suatu permakaman. Ketika diberi tahu bahwa penjaga malam itu melihat hantu, Anwar masuk ke permakaman itu bersama Hasan untuk membuktikan bahwa tidak ada hantu di sana. Namun, Hasan merasa bahwa ada sesuatu yang mengincarnya; hal ini membuat dia melarikan diri dari permakaman tersebut. Ketika Anwar tertawa atas reaksi Hasan, Hasan merasa imannya sudah patah. Dia akhirnya bertengkar heboh dengan keluarganya tentang soal agama, sehingga dia diusir dari rumah. Sekembali ke Bandung, dia menikah dengan Kartini.

Tiga tahun kemudian, hubungan Hasan dengan Kartini sudah memburuk. Mereka saling mencurigai. Akhirnya, Hasan melihat Kartini meninggalkan hotel bersama Anwar dan menduga kalau dia selingkuh - dugaan ini tidak benar. Hasan segera mencerai istrinya itu dan meninggalkan rumah. Tidak lama kemudian, dia jatuh sakit dengan tuberkulosis. Setelah beberapa minggu, dia kembali ke Panyeredan karena mendengar bahwa ayahnya sangat sakit. Biarpun dia hendak berbaikan, ayahnya mengusir Hasan sebagai godaan setan. Dalam keadaan putus asa, Hasan kembali ke Bandung.

Dalam keadaan sakit-sakitan, Hasan mendekati seorang jurnalis dan menyerahkan suatu tulisan berisi riwayat hidupnya; jurnalis ini bersedia menerbitkan karya Hasan itu bilamana terjadi sesuatu kepada Hasan. Tak lama kemudian, Hasan keluar rumah setelah jam malam dan tertembak oleh patroli Jepang. Dia lalu meninggal setelah disiksa, dengan kata terakhirnya "Allahu Akbar". Hari berikutnya, Rusli dan Kartini menjemput mayatnya.

___________________________________

18 November 2014

Salah Asuhan

Author : Abdoel Moeis
Judul : Salah Asuhan
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan Pertama, 1928
268 halaman
Ebook (pdf) by syauqy_arr



Sinopsis

Novel ini dianggap sebagai karya monumental terbaik dalam bidang sastra Indonesia yang memulai babak modern. Dahulu novel Salah Asuhan ini sempat ditolak diterbitkan oleh Balai Pustaka dan kemudian ditulis kembali dengan menampilkan karakter Eropa yang baik pada jaman itu. Memang saat itu Balai Pustaka hanya mengijinkan buku “putih” untuk dicetak. Yakni buku yang tidak ada muatan pemberontakan dan haruslah memakai bahasa Melayu yang formal. Bagaimana kisah dalam Salah Asuhan dimulai? Sederhana saja, kisah cinta antara dua anak manusia, Corrie Du Bussee dengan seorang pemuda Minang bernama Hanafi.

Kisah cinta mereka penuh intrik pun konflik sebab pada faktanya Corrie adalah bagian dari keangungan Eropa, meski ibunya seorang pribumi. Dan Hanafi sendiri adalah pemuda biasa yang berasal dari Solok. Saat itu, tabu untuk menyatukan seorang Eropa dan Pribumi. Meski Corrie paham ia juga menaruh hati pada sahabatnya, Hanafi. Namun pertentangan hebat dalam dirinya membuat ia meninggalkan Solok dan berangkat ke Betawi untuk melanjutkan pendidikannya. Hanafi sangat terpukul. Ia terluka dan rapuh. Ia mengurung dirinya, tidak berminat lagi pada aktifitas manusia semacam makan dan minum. Ia berubah menjadi seseorang yang acuh pada lingkungan, kurus, ceking layaknya seseorang yang diserang penyakit ganas.

(Sinopsis lengkap baca di sini : http://sinopsisnovelku.blogspot.com)
______________________________________

21 Agustus 2013

Namaku Hiroko

Author : Nh. Dini
Judul : Namaku Hiroko
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, Maret 1986
212 hlm; 18 cm
Ebook (djvu) by syauqy_arr



Sinopsis

Kali ini Nh. Dini bercerita mengenai wanita Jepang, Hiroko namanya. Seorang gadis-desa yang mengadu untung di kota besar. Mula-mula ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga, kemudian beralih ke sebuah toko-besar (pada slang hari) merangkap penari di sebuah kabaret (pada malam hari).

Walaupun Hiroko banyak mengalami cobaan dalam mencapai cita-citanya, toh ia merasa puas dengan kehidupannya. "Ya. Aku puas dengan kehidupanku," tutur Hiroko di ujung novel ini. "Dan aku tidak menyesali pengalaman-pengalamanku."

Bagaimanakah Hiroko mencapai kepuasan dalam hidupnya itu? Apa dan bagaimana pula pengalaman-pengalaman Hiroko itu—Jawabannya ada dalam buku mi.

______________________________________

07 Agustus 2013

Azab dan Sengsara

Author : Merari Siregar
Judul : Azab dan Sengsara
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan Pertama, 1920
Ebook (pdf) by syauqy_arr



Sinopsis

Karena pergaulan mereka sejak kecil dan hubungan saudara sepupu, antara Mariamin dan Aminuddin terjadilah jalinan cinta. Ibu Mariamin, Nuria menyetujui hubungan itu karena Aminuddin adalah seorang anak yang baik budinya lagipula ia ingin putrinya dapat hidup berbahagia tidak selalu menderita oleh kemiskinan mereka.

Orang tuanya Amiuddin adalah seorang kepala kampung,bangsawan kaya dan disegani oleh bawahannya karena sifatnya yang mulia dan kerajinan kerjanya.

Ayahnya bernama Baginda Diatas dan sifatnya menurun pada anaknya. Sedangkan keluarga Mariamin adalah keluarga miskin disebabkan oleh tingkah laku ayahnya almarhum yang suka berjudi, pemarah, mau menang sendiri,dan suka berbicara kasar. Akibatnya keluarganya jauh miskin hingga akhir hayatnya, Tohir ( Sultan Baringin ) mengalami nasib sengsara.

Hubungan mereka ternyata tidak mendapat restu dari Baginda Diatas karena keluarga Mariamim adalah keluarga miskin bukan dari golongan bangsawan. Suatu ketika Aminuddin memutuskan untuk pergi meninggalkan Sipirok pergi ke Deli (Medan) untuk bekerja dan berjanji pada kekasihnya untuk menikah jika saatnya dia telah mampu menghidupinya.

Sepeninggal Aminuddin, Mariamin sering berkirim surat dengan Aminuddin. Dan ia selalu menolak lamaran yang datang untuk meminangnya karena kesetiaannya pada Aminuddin. Setelah mendapat pekerjaan di Medan Aminuddin mengirim surat untuk meminta Mariamin untuk menyusulnya dan menjadi istrinya. Kabar itu disetujui oleh ibunya Aminuddin ,akan tetapi Baginda Diatas supaya tidak menyakiti hati istinya diam-diam pergi ke dukunmenanyakan siapakah jodoh sebenarnya Aminuddin. Maka dikatakannya bahwa Mariamin bukanlah jodoh Aminuddin melainkan seorang putri kepala kampung yang kaya dan cantik maaf dan menyesali segala perbuatanya setelah melihat sifat-sifat Mariamin yang baik.

Beberapa bulan kemudian Mariamin dinikahkan oleh seorang kerani yang belum dikenalnya,bernama Kasibun. Yang ternyata Tanpa sepengetahuan Aminuddin, Baginda Diatas membawa calon menantunya hendak dijodohkan dengan Aminuddin di Medan. Ternyata Aminuddin kecewa mendapat bukan pilihannya, akan tetapi ia tidak dapat menolak keinginan ayahnya serta adat istiadat yang kuat. Kemudian diberitahukan Mariamin bahwa pernikahannya tidak berdasarkan cinta dan ia minta maaf serta bersabar menerima cobaan ini.

Mariamin jatuh sakit karena cintanya yang terhalang. Suatu hari Baginda Diatas datang hendak minta diketahui ia baru menceraikan istrinya di Medan untuk mengawini Mariamin. Suatu ketika Aminuddin mengunjungi Mariamin di rumahnya, namun menimbulkan kecurigaan dan rasa cemburu dalam diri Kasibun. Kemudian Kasibun menyiksa Mariamin dan merasa tidak tahan hidup bersama suaminya,ia kemudian melapor pada polisi dan suaminya kalah perkara dengan membayar denda. Kasibun harus mengaku bersalah dan merelakan bercerai darinya. Mariamin merasa bersedih dan ia pulang ke Sipirok rumah ibunya. Badannya kurus dan sakit-sakitan, hingga akhirnya meninggal dunia dengan amat sengsara.

Pengarang ingin menceritakan dua orang bersaudara yang menjalin hubungan cinta, namun terhalang oleh adat istiadat setempat dan berakhir sampai salah satunya telah dijemput maut.

(Sumber : http://samsulamin.wordpress.com)
______________________________________

04 Agustus 2013

Sengsara Membawa Nikmat

Author : Tulis Sutan Sati
Judul : Sengsara Membawa Nikmat
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan Pertama, 1929
Ebook (pdf) by syauqy_arr



Sinopsis

Di sebuah kampung hiduplah seorang pemuda bernama Midun. Ia merupakan pemuda yang banyak disenangi warga karena sifatnya yang rendah hati, baik, taat beragama, dan juga pintar silat. Seorang pemuda lain, bernama Kacak merupakan seorang pemuda yang sombong, karena Mamaknya (Tuanku Laras) adalah seorang kepala desa yang kaya raya. Ia sangat iri melihat Midun banyak disenangi warga.

Suatu hari Midun berniat untuk menyelamatkan orang-orang pasar dari amukan Pak Inuh (paman Kacak yang hilang ingatan), tetapi ia justru difitnah oleh Kacak telah melukai Pak Inuh. Sebenarnya Pak Inuh tidak dilukai oleh Midun, karena luka tersebut adalah atas ulah Pak Inuh sendiri. Kacak  melaporkan Midun kepada Tuanku Laras hingga ia dihukum bekerja rodi selama enam hari di rumahnya. Orang yang ditugaskan Tuanku Laras untuk mengawasi Midun selama mendapat hukuman adalah Kacak. Kesempatan itu digunakan oleh Kacak untuk menyiksa Midun setiap hari. Semua itu diterima Midun dengan ketabahan. Setelah Midun bebas, Kacak belum juga puas.

Kacak berniat untuk melenyapkan Midun. Ia menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Midun saat ada pasar malam dan pacuan kuda di Bukittinggi. Sewaktu Midun dan Maun (sahabatnya) sedang membeli makanan di warung kopi di pinggir gelanggang pacuan kuda, orang-orang sewaan Kacak itu menyerang Midun dengan pisau. Tapi untung Midun berhasil mengelaknya. Namun perkelahian antar mereka tidak bisa dihindari. Maka terjadilah keributan di dalam acara pacuan kuda itu. Perkelahian itu berhenti ketika polisi datang. Midun dan Maun langsung ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Setelah diperiksa, Maun dibebaskan. Sedangkan Midun dinyatakan bersalah dan wajib mendekam dalam penjara. Di dalam penjara Midun mendapat berbagai siksaan baik dari sipir penjara, maupun oleh tahanan lain. Setelah mengetahui ilmu silat yang dimiliki Midun, mereka tidak berani lagi mengganggu Midun.

Ketika Midun sedang bertugas menyapu jalan, Midun Melihat sebuah kalung milik seorang gadis tertinggal di bawah pokon kenari. Kalung itu kemudian dikembalikan oleh Midun ke rumah si gadis. Betapa senang hati gadis itu. Mereka pun saling jatuh cinta. Setelah masa hukumannya usai, ia mencoba menolong jiwa Halimah yang terancam. Halimah meminta Midun untuk mengantarkannya ke Jawa. Sebuah petualangan hidup akhirnya dijalani Midun disana. Banyak kejadian yang memberikannya pengalaman hidup. Dia pernah ditipu oleh saudagar Arab, namun dengan sukses ia dapat melaluinya. Sampai suatu ketika ia diangkat menjadi menteri polisi dan kemudian menikah dengan Halimah. Sementara itu, ayah Midun meninggal di kampung halamannya dan seluruh harta warisan ayahnya diambil oleh pihak keluarga ayahnya.

Selama enam tahun, Midun tidak pernah pulang ke kampung halamannya, karena ia merasa tidak aman dengan kehadiran Kacak, ia ingin merantau di Jawa saja. Ia bersama istrinya, berniat menemui keluarga Midun. Midun kemudian ditugaskan di Bukittinggi sebagai asisten demang. Kemudian ia dingkat pula menjadi penghulu kampung. Di sisi lain, Kacak yang malu dengan kesuksesan Midun meninggalkan kampung itu pergi entah kemana.

(Sumber : http://ryanyulipurnami.blogspot.com)
______________________________________