29 Oktober 2011

PRS-115. Pusaka Pantai Selatan

Serial Pendekar Rajawali Sakti
dalam episode 115:
Pusaka Pantai Selatan
Penerbit Cintamedia Jakarta
Cetakan Pertamahttp://www.blogger.com/img/blank.gif
Penyunting : Puji S.
128 haL ; 12 x 18 cm
Ebook (pdf) by syauqy_arr, Edit Text (Zinc Ziko)



Sinopsis

"Seharusnya Pandan Wangi sudah di sini. Pergi ke mana dia...?" gumam Rangga perlahan.
Pendekar Rajawali Sakti memang sengaja datang ke pesisir pantai selatan atas permintaan Pandan Wangi. Seharusnya, mereka bertemu di tepi hutan bakau ini. Tetapi sampai lama Rangga menunggu, gadis yang berjuluk si Kipas Maut itu belum juga kelihatan.

Apakah yang tengah terjadi di pesisir pantai selatan? Benarkah si Kipas Maut sedang membantu Ki Patungga mencari Pusaka Pantai Selatan yang hilang? Lalu, siapa yang mengambil pusaka itu dari pertapaan Ki Patungga? Dan, bantuan apakah yang diharapkan oleh Ki Baruka hingga mengutus puterinya untuk mencari Pendekar Rajawali Sakti juga?

__________________________________
Link Download (PDF) - 215 KB

Go to Pendekar Rajawali Sakti

14 Oktober 2011

PBS-006. Kakek Sakti Dari Gunung Muria

Author : Fahri A.
Serial Pendekar Bayangan Sukma
dalam Episode 006 : Kakek Sakti Dari Gunung Muria
Penerbit : Gultom Agency
Setting : Trias Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Kehadiran Ki Ageng Jayasih alias majikan Gunung Muria, membangkitkan beberapa dendam dari orang-orang gagah, Di antaranya Madurka, salah seorang saudara seperguruannya.
"Sejak dulu sifatmu selalu pembangkang, Madurka."
"Hhh! Urusanku, Jayasih! Kau tak perlu ikut campur!"
"Ketahuilah, bahwa sikap dan sifat itu adalah sifat iblis!"

Pertarungan kedua saudara perguruan itu luar biasa sengitnya. Sementara Madewa Gumilang pun tertawan oleh orang-orang sakti yang telah menyandera anak dan istrinya.
Bagaimana dengan pertarungan antara Ki Ageng Jayasih dan Madurka? Bagaimana dengan nasib Madewa Gumilang? Loloskah dia dari cengkeraman maut yang sudah di ambang pintu?

___________________________________

12 Oktober 2011

PRS-109. Darah di Bukit Serigala

Serial Pendekar Rajawali Sakti
dalam episode 109:
Darah di Bukit Serigala
Penerbit Cintamedia Jakarta
Cetakan Pertama
Penyunting : Puji S.
128 haL ; 12 x 18 cm
Ebook (pdf) by syauqy_arr, Edit Text (Zinc Ziko)



Sinopsis

"Pendekar Rajawali Sakti, tidak seorang pun diperbolehkan menginjakkan kakinya di sini! Kalau kau datang mengantarkan nyawa, itu bukan salahku...!" sentak Serigala Iblis Bercambuk Emas lantang.

Rangga hanya tersenyum kecil. Kata-kata yang dilontarkan Serigala Iblis Bercambuk Emas memang benar. Tokoh di hadapannya ini memang mampu memerintah kawanan serigala yang ada di bukit itu! Dan, tokoh-tokoh persilatan yang datang ke sini pun tidak pemah terdengar lagi kabar beritanya.

Lalu, mengapa banyak orang menginginkan kematian Serigala Iblis Bercambuk Emas? Apakah sebenarnya yang tersembunyi di balik keangkeran Bukit Serigala? Apakah darah akan terus tertumpah di Bukit Serigala...?

_________________________________
Link Download (PDF) - 224 KB

Go to Pendekar Rajawali Sakti

The Naked Face

Author : Sidney Sheldon
Judul : The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh)
Alih Bahasa : Anton Adiwiyoto
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, Maret 1979
328 hlm, 18 cm
Ebook (djvu) by otoy



Sinopsis

Judd Stevens adalah seorang psikoanalis yang dihadapkan pada kasus paling gawat dalam hidupnva. Jika dia tidak berhasil mengetahui jalan pikiran seorang pembunuh, dia akan ditangkap dengan tuduhan membunuh, atau dirinya sendiri akan terbunuh. Dua orang yang paling dekat dengan Dr. Stevens tewas terbunuh.

Mungkinkah pembunuhnva salah seorang pasiennya? Seseorang yang kacau karena mentalnya tak kuat menahan beban masalah hidupnya? Seorang penderita neurosis? Seorang gila? Sebelum si pembunuh beraksi lagi, Judd Stevens harus bisa menanggalkan topeng wajah tak berdosa yang dikenakannya dan niene lanjangi gejolak-gejolak emosinya yang paling dalam, ketakutan dan kengeriannya. dambaan dan nafsunya, dan dengan demikian menampilkan... WAJAH SANG PEMBUNUH.

Link Download (DJVU) - 5,3 MB

Go To Sidney Sheldon

09 Oktober 2011

PRS-060. Badai di Lembah Tangkar

Serial Pendekar Rajawali Sakti
dalam episode 060:
Badai di Lembah Tangkar
Penerbit Cintamedia Jakarta
Cetakan Pertama
Penyunting : Puji S.
128 haL ; 12 x 18 cm
Ebook (pdf) by abukeisel, Edit Text (Clickers)



Sinopsis

“Kembali ke Lembah Tangkar. Biar urusan Pendekar Rajawali Sakti aku yang tangani. Yang penting, sekarang kau harus bisa mengatasi segala sesuatu yang terjadi di Lembah Tangkar. Lembah itu harus bisa dipertahankan sampai Gusti Prabu Cantraka menentukan, kapan kau dan orang-orangmu boleh meninggalkan lembah.”
“Baik,” sahut Ki Bargala seraya membungkuk memberi hormat.
“Berangkatlah sekarang juga.”

__________________________________
Link Download (PDF) - 445 KB

Go to Pendekar Rajawali Sakti

PRS-062. Tuntutan Gagak Ireng

Serial Pendekar Rajawali Sakti
dalam episode 062:
Tuntutan Gagak Ireng
Penerbit Cintamedia Jakarta
Cetakan Pertama
Penyunting : Puji S.
128 haL ; 12 x 18 cm
Ebook (pdf) by abukeisel, Edit Text (Nyamuk Berkecamuk)



Sinopsis

“Kau tidak meminta bantuan panglima kerajaan?”
“Gagak Ireng sudah menyanggupi untuk menumpas perusuh itu, Gusti Prabu. Dan katanya lagi, belum waktunya melibatkan pihak kerajaan dalam persoalan ini,” sahut Adipati Bayaga lagi.

“Hebat... Pasti dia seorang yang berkepandaian tinggi,” puji Rangga.

Adipati Bayaga kembali terdiam membisu. Sementara Rangga sudah bangkit dari duduknya. Kemudian dia melangkah menghampiri laki-laki yang masih berdiri dengan kepala tertunduk itu. Rangga berhenti setelah jaraknya tinggal sekitar tiga langkah lagi. Beberapa saat mereka masih terdiam.

_________________________________
Link Download (PDF) - 402 KB

Go to Pendekar Rajawali Sakti

07 Oktober 2011

PHK-007. Majikan Gagak Hitam

Author : D. Affandy
Serial Pendekar Hina Kelana
dalam Episode 007 : Majikan Gagak Hitam
Setting : Mutiara Typesetting
Ebook (pdf) by Abu Keisel, Edit Teks (Fujidenkikagawa)



Sinopsis

Dengan kemarahan yang meluap-luap, Mambang Pitutur menjumpai adik seperguruannya. Pertengkaran pun sudah tak dapat dihindari lagi. Sebagai akibatnya, pertarungan sengit pun terjadi. Tetapi walau bagaimana pun hebatnya kepandaian yang dimiliki oleh Dwi Keadilan, tak urung dia harus mengakui kelebihan yang dimiliki oleh Mambang Pitutur, sebagai saudara seperguruan yang paling tua. Dia kalah!

Tetapi sebelum perempuan siluman itu merat dari Pulau Bayangan, dia sempat mengancam untuk mengobrak-abrik perguruan Pulau Bayangan, di suatu saat kelak.

___________________________________